Pendiri Facebook tampak berambisi menciptakan pengaruh besar di dunia. Kini, CEO Mark Zuckerberg mulai belajar bahasa China untuk melancarkan tekadnya.
Pengguna Facebook telah berjumlah lebih dari 500 juta di seluruh dunia. Mark Zuckerberg menjelaskan Facebook berada di area abu-abu (tidak menang ataupun kalah) di empat negara yaitu China, Jepang, Korea Selatan dan Rusia.
"Di China, saya pikir ada nilai yang berbeda dari apa yang kita pahami di AS. Oleh karena itu, sebelum kita melakukan sesuatu, saya secara pribadi telah menghabiskan banyak waktu mempelajari dan mencari gambaran apa yang sebaiknya dilakukan," kata Zuckerberg.
Zuckerberg mengatakan bahwa dirinya membuat tantangan pribadi untuk mengenal China lebih dalam pada tahun ini.
"Saya menghabiskan waktu satu jam setiap hari untuk belajar bahasa Inggris. Saya berusaha memahami bahasa, budaya dan pola pikir mereka. Ini adalah bagian penting dari dunia," ujarnya.
China adalah negara dengan populasi paling padat di bumi di mana sekitar 1,3 miliar hingga 420 milar pengguna online.
Menyangkut keterbukaan akses di China, Zuckerberg hanya mengatakan bahwa Facebook menghormati hukum lokal dan perbedaan budaya di sana.
Ia mengambil contoh bagaimana konten Nazi diblokir di Jerman tetapi tidak dengan wilayah di luar negara itu.
Pengguna Facebook menghabiskan waktu secara keseluruhan sekitar 500 miliar menit di situs itu per bulan, berdasarkan laporan perusahaan akhir pekan lalu.
Zuckerberg, di sisi lain, menekankan bahwa tidak akan melabelisasikan diri sebagai perusahaan AS.
"Saya tidak ingin Facebook dianggap perusahaan Amerika, meskipun kita berada di Amerika. Saya tidak ingin Facebook menjadi perusahaan yang menyebarkan nilai Amerika ke seluruh dunia," tegas Zuckerberg.